Ad-daa' Wad Dawaa'

Judul Buku Ad-daa' Wad Dawaa' 
Penulis Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
Penerbit Pustaka Imam Syafii
Harga Rp 100.000,00
SUMMARY

“Setiap penyakit pasti ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya,maka ia akan sembuh dengan izin Allah.” (Shahiih Muslim: 2204)

Buku Ad-Daa’ wa ad-Dawaa’ adalah sebuah karya besar dan fenomenal di bidang akhlak, tarbiyah, dan tazkiyatunnufus. Penulisnya, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, adalah seorang ulama tersohor dan penulis buku berbobot yang hidup pada abad ke-8 H. Buku ini berbicara panjang lebar serta sempurna di berbagai masalah tarbiyah dan tazkiyatun-nufus, mulai dari pentingnya do’a bagi seorang hamba serta hubungan do’a dengan takdir.

Berbicara tentang macam-macam maksiat dan bahayanya bagi pelakunya, juga dosa-dosa dan pengaruh negatifnya secara langsung di dunia.

Berbicara pula tentang hukuman Allah terhadap hamba-Nya baik itu hukuman syar’i maupun qadari, qalbi maupun badani, duniawi maupun ukhrawi. Berbicara mengenai syirik dan macam-macamnya dalam ibadah, perbuatan, perkataan, kehendak, dan niat, serta syiriknya agama Nasrani, juga syirik dalam wasilah dan syafaat.

Berbicara seputar dosa-dosa besar, seperti kezhaliman, pembunuhan, dan zina beserta dampak-dampak negatifnya. Berbicara seputar pintu-pintu pembuka maksiat, diantaranya bisikan hati, pandangan mata, dan langkah kaki. Berbicara mengenai liwath (homoseks) dan menyetubuhi binatang; serta tentang cinta, tingkatan-tingkatannya, soal mabuk asmara dan masalah yang lain.

Anda akan dibuat terpesona oleh uraian-uraian penulis yang sangat dalam dan kuat, halaman demi halaman. Anda pun akan terpuaskan dari dahaga ilmu yang bermanfaat. Maka janganlah Anda lewatkan untuk segera memiliki buku ini dan menelaahnya.
Judul Buku Ad-daa' Wad Dawaa' 
Penulis Ibnu Qayyim al-Jauziyyah
Penerbit Pustaka Imam Syafii
Harga Rp 100.000,00
SUMMARY

“Setiap penyakit pasti ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya,maka ia akan sembuh dengan izin Allah.” (Shahiih Muslim: 2204)

Buku Ad-Daa’ wa ad-Dawaa’ adalah sebuah karya besar dan fenomenal di bidang akhlak, tarbiyah, dan tazkiyatunnufus. Penulisnya, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, adalah seorang ulama tersohor dan penulis buku berbobot yang hidup pada abad ke-8 H. Buku ini berbicara panjang lebar serta sempurna di berbagai masalah tarbiyah dan tazkiyatun-nufus, mulai dari pentingnya do’a bagi seorang hamba serta hubungan do’a dengan takdir.

Berbicara tentang macam-macam maksiat dan bahayanya bagi pelakunya, juga dosa-dosa dan pengaruh negatifnya secara langsung di dunia.

Berbicara pula tentang hukuman Allah terhadap hamba-Nya baik itu hukuman syar’i maupun qadari, qalbi maupun badani, duniawi maupun ukhrawi. Berbicara mengenai syirik dan macam-macamnya dalam ibadah, perbuatan, perkataan, kehendak, dan niat, serta syiriknya agama Nasrani, juga syirik dalam wasilah dan syafaat.

Berbicara seputar dosa-dosa besar, seperti kezhaliman, pembunuhan, dan zina beserta dampak-dampak negatifnya. Berbicara seputar pintu-pintu pembuka maksiat, diantaranya bisikan hati, pandangan mata, dan langkah kaki. Berbicara mengenai liwath (homoseks) dan menyetubuhi binatang; serta tentang cinta, tingkatan-tingkatannya, soal mabuk asmara dan masalah yang lain.

Anda akan dibuat terpesona oleh uraian-uraian penulis yang sangat dalam dan kuat, halaman demi halaman. Anda pun akan terpuaskan dari dahaga ilmu yang bermanfaat. Maka janganlah Anda lewatkan untuk segera memiliki buku ini dan menelaahnya.

Dirasatul Firaq

Judul Buku Dirasatul Firaq
Penulis Tim Ulin Nuha Ma'Had Aly An-Nur
Penerbit Pustaka Arafah
Harga Rp 45.000,00
SUMMARY
Perkara aqidah merupakan perkara yang sangat krusial. Sebab aqidah merupakan syarat mutlak dan fondasi utama diterimanya amal. Bila aqidahnya benar maka amaliahnya insya Allah akan diterima oleh Allah swt. Sebaliknya apabila aqidahnya batil hingga keluar dari islam maka seluruh amaliyahnya akan sia-sia, tidak diterima oleh Allah.

Batalnya aqidah yang mengakibatkan rusaknya amal itu bukan sekadar seperti batalnya shalat ketika batalnya wudhu, yang hal itu mudah, dengan wudhu lagi kemudian mengulang shalat lagi dari awal maka sah. Namun kalau batalnya aqidah, akan menghapus seluruh amal. Karenanya, membentengi aqidah dari aneka kesesatan dan penyimpangan merupakan kewajiban yang tidak boleh dinomor duakan.

Untuk urusan kesyirikan mungkin banyak yang dapat menjaga diri darinya. Berbeda dengan aliran serta pemikiran yang mengatasnamakan islam, banyak yang tidak mengetahuinya. 

Berangkat dari ketidaktahuan tersebut masih ada sebagian kaum muslimin yang latah serta menerimanya mentah-mentah tanpa mencoba mencari tahu asal usul ajaran tersebut. Mereka mengira hal tersebut merupakan ajaran rasulullah saw.

Apakah anda termasuk di dalamnya? Atau keluarga, kerabat, serta orang-orang di sekitar anda ada yang termasuk di dalamnya? Bila iya, maka buku dapat membantu anda untuk menyadarkan mereka. Atau setidaknya dapat menjadi benteng bagi diri anda pribadi dari penyimpangan aqidah tersebut.

Buku ini hadir untuk turut serta dalam membentengi aqidah umat dari berbagai penyimpangan aqidah. Kehadirannya memperingatkan umat tentang bahaya aliran sesat yang menyebar dewasa ini. Terlebih dengan munculnya berbagai aliran-aliran yang mengatasnamakan islam padahal telah keluar jauh dari ajaran islam sesungguhnya.

Di dalamnya tidak saja dibahas tentang teologi (firqoh aqidah) klasik saja, tetapi juga berbagai aliran-aliran kontemporer terutama yang banyak menyebar di Indonesia khususnya. Setiap pembahasan dari aliran sesat tersebut disusun secara apik. Mulai dari definisi penamaan aliran, sejarah kemunculan dan perkembangannya, pendiri firqoh, para tokoh yang turut andil dalam penyebaran aliran, pokok-pokok ajaran, komentar para ulama tentangnya, serta ciri khusus yang terdapat pada aliran tersebut dan penyimpangan dari aqidah ahli sunnah wal jama’ah.
Judul Buku Dirasatul Firaq
Penulis Tim Ulin Nuha Ma'Had Aly An-Nur
Penerbit Pustaka Arafah
Harga Rp 45.000,00
SUMMARY
Perkara aqidah merupakan perkara yang sangat krusial. Sebab aqidah merupakan syarat mutlak dan fondasi utama diterimanya amal. Bila aqidahnya benar maka amaliahnya insya Allah akan diterima oleh Allah swt. Sebaliknya apabila aqidahnya batil hingga keluar dari islam maka seluruh amaliyahnya akan sia-sia, tidak diterima oleh Allah.

Batalnya aqidah yang mengakibatkan rusaknya amal itu bukan sekadar seperti batalnya shalat ketika batalnya wudhu, yang hal itu mudah, dengan wudhu lagi kemudian mengulang shalat lagi dari awal maka sah. Namun kalau batalnya aqidah, akan menghapus seluruh amal. Karenanya, membentengi aqidah dari aneka kesesatan dan penyimpangan merupakan kewajiban yang tidak boleh dinomor duakan.

Untuk urusan kesyirikan mungkin banyak yang dapat menjaga diri darinya. Berbeda dengan aliran serta pemikiran yang mengatasnamakan islam, banyak yang tidak mengetahuinya. 

Berangkat dari ketidaktahuan tersebut masih ada sebagian kaum muslimin yang latah serta menerimanya mentah-mentah tanpa mencoba mencari tahu asal usul ajaran tersebut. Mereka mengira hal tersebut merupakan ajaran rasulullah saw.

Apakah anda termasuk di dalamnya? Atau keluarga, kerabat, serta orang-orang di sekitar anda ada yang termasuk di dalamnya? Bila iya, maka buku dapat membantu anda untuk menyadarkan mereka. Atau setidaknya dapat menjadi benteng bagi diri anda pribadi dari penyimpangan aqidah tersebut.

Buku ini hadir untuk turut serta dalam membentengi aqidah umat dari berbagai penyimpangan aqidah. Kehadirannya memperingatkan umat tentang bahaya aliran sesat yang menyebar dewasa ini. Terlebih dengan munculnya berbagai aliran-aliran yang mengatasnamakan islam padahal telah keluar jauh dari ajaran islam sesungguhnya.

Di dalamnya tidak saja dibahas tentang teologi (firqoh aqidah) klasik saja, tetapi juga berbagai aliran-aliran kontemporer terutama yang banyak menyebar di Indonesia khususnya. Setiap pembahasan dari aliran sesat tersebut disusun secara apik. Mulai dari definisi penamaan aliran, sejarah kemunculan dan perkembangannya, pendiri firqoh, para tokoh yang turut andil dalam penyebaran aliran, pokok-pokok ajaran, komentar para ulama tentangnya, serta ciri khusus yang terdapat pada aliran tersebut dan penyimpangan dari aqidah ahli sunnah wal jama’ah.

Kupinang Bidadari di Bumi Kashmir

Judul Buku Kupinang Bidadari di Bumi Kashmir
Penulis Ummu Fauzi
Penerbit Arrahmah Media
Harga Rp ,-
SUMMARY
Sungguh, sekarang aku sadari bahwa aku bukanlah makhluk paling malang di dunia. Meskipun aku pincang, aku tidak lumpuh total dan aku bisa berjalan. Mataku buta sebelah dan kakiku pincang tidak melalui proses penyiksaan yang menyakitkan. Dan aku ini istimewa, karena Allah memberiku keringanan yang tidak semua orang memilikinya, Aku juga memiliki hak untuk meraih pahala syahid jika aku mau. Hatiku tenteram dan ganjalan kesedihan itu telah lenyap.

Salim, seorang pemuda desa yang cacat. Hidupnya penuh penderitaan tak terperi, hingga suatu saat cahaya iman dan pencerahan datang kepadanya, mengubah Salim dari seorang yang rendah diri dan merasa putus asa menjadi Salim yang bercita-cita mulia. 

Detik demi detik dilalui dan tahap demi tahap ditempuhnya dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Tiada lagi pengghalang baginya untuk dapat membuka cakrawala Islam dan ketinggiannya. Di dadanya kini membuncah sejuta harapan dan keinginan untuk bisa menunaikan kewajiban mulia dalam Islam, jihad fie sabilillah. Allah mendengar doa dan pinta Salim, hingga kakinya dapat juga menjejak di bumi jihad, Kashmir. Di sana pula, Salim akhirnya meminang bidadari.
Judul Buku Kupinang Bidadari di Bumi Kashmir
Penulis Ummu Fauzi
Penerbit Arrahmah Media
Harga Rp ,-
SUMMARY
Sungguh, sekarang aku sadari bahwa aku bukanlah makhluk paling malang di dunia. Meskipun aku pincang, aku tidak lumpuh total dan aku bisa berjalan. Mataku buta sebelah dan kakiku pincang tidak melalui proses penyiksaan yang menyakitkan. Dan aku ini istimewa, karena Allah memberiku keringanan yang tidak semua orang memilikinya, Aku juga memiliki hak untuk meraih pahala syahid jika aku mau. Hatiku tenteram dan ganjalan kesedihan itu telah lenyap.

Salim, seorang pemuda desa yang cacat. Hidupnya penuh penderitaan tak terperi, hingga suatu saat cahaya iman dan pencerahan datang kepadanya, mengubah Salim dari seorang yang rendah diri dan merasa putus asa menjadi Salim yang bercita-cita mulia. 

Detik demi detik dilalui dan tahap demi tahap ditempuhnya dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Tiada lagi pengghalang baginya untuk dapat membuka cakrawala Islam dan ketinggiannya. Di dadanya kini membuncah sejuta harapan dan keinginan untuk bisa menunaikan kewajiban mulia dalam Islam, jihad fie sabilillah. Allah mendengar doa dan pinta Salim, hingga kakinya dapat juga menjejak di bumi jihad, Kashmir. Di sana pula, Salim akhirnya meminang bidadari.

Jalan Jihad Sang Dokter, a true story

Judul Buku Jalan Jihad Sang Dokter, a true story
Penulis dr. Joserizal Jurnalis & Rita T. Budiarti
Penerbit Qanita
Harga Rp 58.500,00
SUMMARY
“Sebenarnya para korban tidak membutuhkan dirinya. Allah bisa mengirimkan dokter mana saja untuk membantu mereka. Dialah yang mebutuhkan mereka. Dia butuh disini, karena itu Allah mengirimnya ke Ambon” (hal : 56) salah satu kutipan dalam buku dr. Joserizal ini menggambarkan keikhlasan dan kerendah hatian seorang relawan. Dengan membantu orang lain maka kita akan belajar untuk bersyukur atas semua nikmat yang Allah limpahkan kepada kita.

Buku “Jalan Jihad Sang Dokter” ini menggambarkan perjalanan dr. Joserizal selama menjadi relawan baik ketika konflik Ambon maupun krisis Palestina. Kisah hidup beliau ditulis sedemikian rupa sehingga kita merasa sedang membaca sebuah novel. Alur penceritaanpun dibuat melompat-lompat tapi tetap berhubungan sehingga tidak menimbulkan kebosanan ketika membaca. Penggambaran peristiwa dan lokasi sangat kuat sehingga kita seakan-akan bisa melihat kondisi di daerah konflik dengan jelas dan nyata.

Dalam buku ini pembaca bisa belajar ilmu ikhlas dalam membantu orang lain. Selain itu mengajak pembaca untuk yakin bahwa pertolongan Allah akan selalu datang untuk hamba-Nya yang membutuhkan. Percayalah bahwa niat baik insya Allah akan diridhoi-Nya.

Buku ini mengingatkan kita bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Sangat dianjurkan untuk dibaca orang-orang yang bergerak di bidang sosial/kerelawanan.
Judul Buku Jalan Jihad Sang Dokter, a true story
Penulis dr. Joserizal Jurnalis & Rita T. Budiarti
Penerbit Qanita
Harga Rp 58.500,00
SUMMARY
“Sebenarnya para korban tidak membutuhkan dirinya. Allah bisa mengirimkan dokter mana saja untuk membantu mereka. Dialah yang mebutuhkan mereka. Dia butuh disini, karena itu Allah mengirimnya ke Ambon” (hal : 56) salah satu kutipan dalam buku dr. Joserizal ini menggambarkan keikhlasan dan kerendah hatian seorang relawan. Dengan membantu orang lain maka kita akan belajar untuk bersyukur atas semua nikmat yang Allah limpahkan kepada kita.

Buku “Jalan Jihad Sang Dokter” ini menggambarkan perjalanan dr. Joserizal selama menjadi relawan baik ketika konflik Ambon maupun krisis Palestina. Kisah hidup beliau ditulis sedemikian rupa sehingga kita merasa sedang membaca sebuah novel. Alur penceritaanpun dibuat melompat-lompat tapi tetap berhubungan sehingga tidak menimbulkan kebosanan ketika membaca. Penggambaran peristiwa dan lokasi sangat kuat sehingga kita seakan-akan bisa melihat kondisi di daerah konflik dengan jelas dan nyata.

Dalam buku ini pembaca bisa belajar ilmu ikhlas dalam membantu orang lain. Selain itu mengajak pembaca untuk yakin bahwa pertolongan Allah akan selalu datang untuk hamba-Nya yang membutuhkan. Percayalah bahwa niat baik insya Allah akan diridhoi-Nya.

Buku ini mengingatkan kita bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya. Sangat dianjurkan untuk dibaca orang-orang yang bergerak di bidang sosial/kerelawanan.

A Wind From Paradise

Judul Buku
A Wind From Paradise
Penulis Ummu Saad, et.al
Penerbit Ar Rahmah Media
Harga Rp ,-
SUMMARY
Dalam Angin Surga, karya Ummu Saad dikisahkan kesyahidan tokoh utamanya, Diraar, dalam medan jihad Afghanistan setelah melewati konflik batin yang panjang, bahkan sangat panjang. Diraar memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya memutuskan pergi berjihad meninggalkan ibu yang sangat mencintainya, study yang dibanggakan dan bahkan kemudian istri yang sedang sakit, menjadi konflik yang dilematis bagi Diraar.

Konflik batin Diraar sesungguhnya menggambarkan konflik batin yang dilematis yang juga dialami sebagian besar kaum Muslimin dewasa ini. Pemahaman akan kewajiban jihad, panggilan dari medan jihad, derita kaum Muslimin di medan perang, begitu memanggil jiwa. Akan tetapi pertimbangan panjang selalu menyertai bagaimana meninggalkan keluarga, teman, study, masa depan…dan sederet bagaimana yang lain.

Ketika Bulir-Bulir Padi Mulai Merunduk merupakan karya pertama Ummu Fauzi, yang sebelumnya berkarya di bidang penerjemahan. Dengan ide yang sederhana dalam tokoh yang serba sederhana, mencoba memaparkan sebuah keikhlasan dari seorang perempuan dalam menjalani hidup dan mengejar cita-cita. Memiliki sebuah luka jihad adalah sebuah cita-cita yang ‘sederhana’. Akan tetapi untuk mencapai cita-cita itu jalan yang harus ditempuh tidaklah sederhana. Dikira TKW gagal yang disiksa majikan dan berpisah dengan suami yang menjemput syahid di medan jihad Afghan, merupakan bagian dari konsekuensi yang harus diterima Nadia untuk mencapai cita-citanya memiliki sebuah luka jihad.

Dalam Semerbak Wangi Dari Pattani karya Pakne Izza, Sang tokoh utama, Ghazi, dan Sang Pembawa Sorban, berjuang agar dapat merintis jalan menuju bumi jihad Pattani Darussalam. Menggambarkan bagaimana dua sahabat ini mengobarkan semangat jihad dalam dada, berawal dari seruan jihad di situs-situs kaum jihadi, khususnya media jihad mujahidin Pattani Darussalam.

Melewati jalan berliku, Ghazi sampai di medan jihad Pattani dan menjemput syahid di sana. Sedang tokoh aku, Sang Pembawa Sorban yang kemudian menyusul, menjadi saksi bahwa semerbak wangi sorban Ghazi telah menjadi tanda akan kebesaran janji-jani Allah SWT dalam memberi imbalan bagi mereka yang menapakkan kaki di medan jihad untuk meninggikan kalimat Allah.

“Dhar!!” Sebuah letusan pecah di dada Rasyid, sang tokoh utama. Dan begitulah akhirnya. Sebuah beban berat yang menghimpit jiwa karena perasaan bersalah atas kematian adiknya tercerabut sudah di bumi Chechnya.

Rasyid, tokoh utama dalam Kuselesaikan Semua di Chechnya karya Ummi Fauzi, adalah seorang siswa SMU yang berusaha keras meluruskan aqidahnya setelah membaca buku-buku karya ulama mujahid. Bagaimana dia berburu masjid, bagaimana dia dianggap aneh oleh teman sekelasnya, adalah bagian yang dapat membuat kita tersenyum-senyum sendiri saat membacanya.

Keinginan Rasyid untuk berjihad begitu bulat ketika adiknya dibunuh dua bajingan yang mencoba memperkosanya. Perasaan bersalah yang menghentak-hentak jiwanya karena terlambat menjemput sang adik, membuat dia tak ingin merasa bersalah untuk kedua kalinya ketika dia tahu banyak muslimah Chechnya menjerit meminta pertolongan karena diperkosa para biadab Rusia.

Serangkaian operasi jihad telah diikuti di Chechnya, tapi beban itu tak kunjung berkurang. Hingga ketika dia menembak dua biadab Rusia yang mencoba memperkosa seorang gadis Chechen beban jiwanya menguap tak bersisa. Dan dua tembakan tentara Rusia telah mengakhiri semuanya…dia bumi jihad Chechnya, bagi sang tokoh utama.

Begitulah kisah-kisah jihad ini dikumpulkan agar menjadi inspirasi pembacanya yang mungkin belum pernah menemukan novel genre ini dari penerbit lain. Sebuah segmen yang disasar Ar Rahmah Media dengan jeli dan berani.

Bagi calon mujahid dan mujahidah yang belum mampu berangkat ke medan jihad karena sesuatu dan lain hal, novel ini nampaknya akan mampu menjadi oase di dahaga jiwa mereka.
Judul Buku
A Wind From Paradise
Penulis Ummu Saad, et.al
Penerbit Ar Rahmah Media
Harga Rp ,-
SUMMARY
Dalam Angin Surga, karya Ummu Saad dikisahkan kesyahidan tokoh utamanya, Diraar, dalam medan jihad Afghanistan setelah melewati konflik batin yang panjang, bahkan sangat panjang. Diraar memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya memutuskan pergi berjihad meninggalkan ibu yang sangat mencintainya, study yang dibanggakan dan bahkan kemudian istri yang sedang sakit, menjadi konflik yang dilematis bagi Diraar.

Konflik batin Diraar sesungguhnya menggambarkan konflik batin yang dilematis yang juga dialami sebagian besar kaum Muslimin dewasa ini. Pemahaman akan kewajiban jihad, panggilan dari medan jihad, derita kaum Muslimin di medan perang, begitu memanggil jiwa. Akan tetapi pertimbangan panjang selalu menyertai bagaimana meninggalkan keluarga, teman, study, masa depan…dan sederet bagaimana yang lain.

Ketika Bulir-Bulir Padi Mulai Merunduk merupakan karya pertama Ummu Fauzi, yang sebelumnya berkarya di bidang penerjemahan. Dengan ide yang sederhana dalam tokoh yang serba sederhana, mencoba memaparkan sebuah keikhlasan dari seorang perempuan dalam menjalani hidup dan mengejar cita-cita. Memiliki sebuah luka jihad adalah sebuah cita-cita yang ‘sederhana’. Akan tetapi untuk mencapai cita-cita itu jalan yang harus ditempuh tidaklah sederhana. Dikira TKW gagal yang disiksa majikan dan berpisah dengan suami yang menjemput syahid di medan jihad Afghan, merupakan bagian dari konsekuensi yang harus diterima Nadia untuk mencapai cita-citanya memiliki sebuah luka jihad.

Dalam Semerbak Wangi Dari Pattani karya Pakne Izza, Sang tokoh utama, Ghazi, dan Sang Pembawa Sorban, berjuang agar dapat merintis jalan menuju bumi jihad Pattani Darussalam. Menggambarkan bagaimana dua sahabat ini mengobarkan semangat jihad dalam dada, berawal dari seruan jihad di situs-situs kaum jihadi, khususnya media jihad mujahidin Pattani Darussalam.

Melewati jalan berliku, Ghazi sampai di medan jihad Pattani dan menjemput syahid di sana. Sedang tokoh aku, Sang Pembawa Sorban yang kemudian menyusul, menjadi saksi bahwa semerbak wangi sorban Ghazi telah menjadi tanda akan kebesaran janji-jani Allah SWT dalam memberi imbalan bagi mereka yang menapakkan kaki di medan jihad untuk meninggikan kalimat Allah.

“Dhar!!” Sebuah letusan pecah di dada Rasyid, sang tokoh utama. Dan begitulah akhirnya. Sebuah beban berat yang menghimpit jiwa karena perasaan bersalah atas kematian adiknya tercerabut sudah di bumi Chechnya.

Rasyid, tokoh utama dalam Kuselesaikan Semua di Chechnya karya Ummi Fauzi, adalah seorang siswa SMU yang berusaha keras meluruskan aqidahnya setelah membaca buku-buku karya ulama mujahid. Bagaimana dia berburu masjid, bagaimana dia dianggap aneh oleh teman sekelasnya, adalah bagian yang dapat membuat kita tersenyum-senyum sendiri saat membacanya.

Keinginan Rasyid untuk berjihad begitu bulat ketika adiknya dibunuh dua bajingan yang mencoba memperkosanya. Perasaan bersalah yang menghentak-hentak jiwanya karena terlambat menjemput sang adik, membuat dia tak ingin merasa bersalah untuk kedua kalinya ketika dia tahu banyak muslimah Chechnya menjerit meminta pertolongan karena diperkosa para biadab Rusia.

Serangkaian operasi jihad telah diikuti di Chechnya, tapi beban itu tak kunjung berkurang. Hingga ketika dia menembak dua biadab Rusia yang mencoba memperkosa seorang gadis Chechen beban jiwanya menguap tak bersisa. Dan dua tembakan tentara Rusia telah mengakhiri semuanya…dia bumi jihad Chechnya, bagi sang tokoh utama.

Begitulah kisah-kisah jihad ini dikumpulkan agar menjadi inspirasi pembacanya yang mungkin belum pernah menemukan novel genre ini dari penerbit lain. Sebuah segmen yang disasar Ar Rahmah Media dengan jeli dan berani.

Bagi calon mujahid dan mujahidah yang belum mampu berangkat ke medan jihad karena sesuatu dan lain hal, novel ini nampaknya akan mampu menjadi oase di dahaga jiwa mereka.

Negeri Para Bedebah

Judul Buku
Negeri Para Bedebah
Penulis Tere-Liye
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Harga Rp 60.000,00
SUMMARY
Pernah dengar istilah Economic Hitman? Atau Economic Warfare? Pada novel karya Darwis Tere Liye, peran seorang Economic Hitman justru dibuat terbalik. Hmm, let’s say Economic Savior. Tapi jangan bayangkan alur cerita yang datar dan membosankan. Justru plot dalam novel ini akan membuat pikiran Anda maju mundur dan selalu bertensi tinggi.

Novel ini secara garis besar menceritakan tentang seorang konsultan finansial yang sangat brilian. Dibesarkan dalam kondisi yang tidak seimbang, seperti kisah Batman, justru Thomas menjadi seorang ahli finansial yang namanya diakui di dunia. Setiap pidatonya ditunggu pelaku ekonomi di berbagai negara. Setiap prediksinya bak menjadi niscaya di masa depan. Setiap nasihatnya tentang investasi seperti hal yang sangat berharga bagi para investor.

Namun, di tengah kesuksesannya, masa lalunya yang sudah ia tinggalkan jauh-jauh, tiba-tiba muncul ke depan matanya. Ia mempunyai paman seorang pelaku bisnis yang bertangan dingin. Om Liem namanya. Ia menjuragani banyak bisnis di berbagai bidang. Salah satunya di bidang perbankan. Bank Semesta namanya. Bukan cuma namanya yang mirip, tapi kasusnya sama seperti Bank Century. Dalam hitungan jam, bank ini dinyatakan collapse. Semua tabungan dan asset nasabah ludes. Seluruh kekayaan Om Liem menjadi jaminan. Bahkan, dirinya pun harus ditahan dengan tuduhan permainan kotor dalam bisnisnya. Berita menggemparkan ini tiba-tiba saja muncul di hadapan Thomas.

Bukan hanya penggerebekan rumah Om Liem, Thomas pun dihadapkan dengan kondisi tantenya, istri Om Liem, yang sakit keras akibat shock. Berada di tengah kepungan polisi dan Tante Liem yang masih belum sembuh betul, ia hanya punya dua pilihan: membiarkan semuanya terjadi atau mengambil tindakan untuk merubah kondisi menjadi sebaliknya.

Seperti seorang anak manis yang tiba-tiba menjadi liar, Thomas justru memilih jalan nekat. Ia tidak sudi Om Liem dan keluarganya hancur. Otaknya yang brilian dalam hitungan menit menyusun sebuah rencana yang sangat besar dan hampir tidak mungkin dilakukan: menyelamatkan Bank Semesta. Dengan mengerahkan seluruh potensi dan kemampuan dirinya, yang secara akal sangat cerdas dan secara fisik sangat kuat, sang petarung tersebut menjalankan serentetan rencana hebat dalam waktu kurang dari 48 jam. Seorang Thomas dengan segala kemampuannya mencoba memutar balik fakta ekonomi negara yang sudah hampir pasti terjadi.

Apakah Thomas akan berhasil membuat pemerintah memutuskan untuk menggelontorkan uang untuk menyelamatkan Bank Semesta, atau pada akhirnya semua usaha Thomas hanya sia-sia belaka?

Tensi yang terus tinggi dari awal hingga akhir cerita, diwarnai berbagai kenyataan tentang bobroknya mental para pemangku tanggung jawab dan begitu manipulatifnya dunia ekonomi, membuat novel ini layak Anda masukkan dalam to-read list. Penilaian pribadi dari saya, novel ini akan sangat menarik jika diangkat ke layar lebar. Plot yang padat dan sarat aksi, pasti menarik untuk dinikmati secara visual.

Dari beberapa novel Tere Liye yang sudah saya baca, topik dan cerita novel ini bisa dibilang cukup melawan arus. Tapi dengan begitu, hal ini justru membuktikan bahwa betapa seorang Tere Liye tidak hanya pandai bermain dengan kata dan makna yang dalam, tapi juga kreatif dalam menyusun alur cerita yang padat dan rumit.
Judul Buku
Negeri Para Bedebah
Penulis Tere-Liye
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Harga Rp 60.000,00
SUMMARY
Pernah dengar istilah Economic Hitman? Atau Economic Warfare? Pada novel karya Darwis Tere Liye, peran seorang Economic Hitman justru dibuat terbalik. Hmm, let’s say Economic Savior. Tapi jangan bayangkan alur cerita yang datar dan membosankan. Justru plot dalam novel ini akan membuat pikiran Anda maju mundur dan selalu bertensi tinggi.

Novel ini secara garis besar menceritakan tentang seorang konsultan finansial yang sangat brilian. Dibesarkan dalam kondisi yang tidak seimbang, seperti kisah Batman, justru Thomas menjadi seorang ahli finansial yang namanya diakui di dunia. Setiap pidatonya ditunggu pelaku ekonomi di berbagai negara. Setiap prediksinya bak menjadi niscaya di masa depan. Setiap nasihatnya tentang investasi seperti hal yang sangat berharga bagi para investor.

Namun, di tengah kesuksesannya, masa lalunya yang sudah ia tinggalkan jauh-jauh, tiba-tiba muncul ke depan matanya. Ia mempunyai paman seorang pelaku bisnis yang bertangan dingin. Om Liem namanya. Ia menjuragani banyak bisnis di berbagai bidang. Salah satunya di bidang perbankan. Bank Semesta namanya. Bukan cuma namanya yang mirip, tapi kasusnya sama seperti Bank Century. Dalam hitungan jam, bank ini dinyatakan collapse. Semua tabungan dan asset nasabah ludes. Seluruh kekayaan Om Liem menjadi jaminan. Bahkan, dirinya pun harus ditahan dengan tuduhan permainan kotor dalam bisnisnya. Berita menggemparkan ini tiba-tiba saja muncul di hadapan Thomas.

Bukan hanya penggerebekan rumah Om Liem, Thomas pun dihadapkan dengan kondisi tantenya, istri Om Liem, yang sakit keras akibat shock. Berada di tengah kepungan polisi dan Tante Liem yang masih belum sembuh betul, ia hanya punya dua pilihan: membiarkan semuanya terjadi atau mengambil tindakan untuk merubah kondisi menjadi sebaliknya.

Seperti seorang anak manis yang tiba-tiba menjadi liar, Thomas justru memilih jalan nekat. Ia tidak sudi Om Liem dan keluarganya hancur. Otaknya yang brilian dalam hitungan menit menyusun sebuah rencana yang sangat besar dan hampir tidak mungkin dilakukan: menyelamatkan Bank Semesta. Dengan mengerahkan seluruh potensi dan kemampuan dirinya, yang secara akal sangat cerdas dan secara fisik sangat kuat, sang petarung tersebut menjalankan serentetan rencana hebat dalam waktu kurang dari 48 jam. Seorang Thomas dengan segala kemampuannya mencoba memutar balik fakta ekonomi negara yang sudah hampir pasti terjadi.

Apakah Thomas akan berhasil membuat pemerintah memutuskan untuk menggelontorkan uang untuk menyelamatkan Bank Semesta, atau pada akhirnya semua usaha Thomas hanya sia-sia belaka?

Tensi yang terus tinggi dari awal hingga akhir cerita, diwarnai berbagai kenyataan tentang bobroknya mental para pemangku tanggung jawab dan begitu manipulatifnya dunia ekonomi, membuat novel ini layak Anda masukkan dalam to-read list. Penilaian pribadi dari saya, novel ini akan sangat menarik jika diangkat ke layar lebar. Plot yang padat dan sarat aksi, pasti menarik untuk dinikmati secara visual.

Dari beberapa novel Tere Liye yang sudah saya baca, topik dan cerita novel ini bisa dibilang cukup melawan arus. Tapi dengan begitu, hal ini justru membuktikan bahwa betapa seorang Tere Liye tidak hanya pandai bermain dengan kata dan makna yang dalam, tapi juga kreatif dalam menyusun alur cerita yang padat dan rumit.

Bidadari-bidadari Surga

Judul Buku Bidadari-bidadari Surga
Penulis Tere-Liye
Penerbit Republika
Harga Rp ,-
SUMMARY
Ide ceritanya aku rasa sederhana saja, tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) demi kesuksesan keempat adik tirinya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta). Juga cinta, semangat, kerja keras, dan doa kepada Tuhan. Namun, Tere-Liye mengemasnya dengan begitu cantik, apik, menyentuh, dan sangat manusiawi. Deskripsinya tentang keindahan alam Lembah Lahambay yang dikelilingi batu cadas setinggi lima meter, Gunung Kendeng, sungai, hutan rimba, dan kebun strawberry nyaris sempurna. Pembaca seolah-olah menyaksikan sendiri panorama-panorama tersebut di depan matanya, persis menonton sebuah film dengan alur maju-mundur yang begitu rapat.

Dalam novel ini kita bisa belajar banyak hal, selain yang aku sebutkan di atas. Salah satunya adalah tentang takdir Tuhan, yaitu bahwa HIDUP, JODOH, REZEKI, dan MATI adalah sepenuhnya milik Allah. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa, tapi keputusan akhir tetaplah di tangan Allah.

Kak Laisa, seorang teladan dalam keluarga yang sudah terbiasa bekerja keras setelah babak (ayah) nya meninggal karena dimakan harimau Gunung Kendeng. Kak Lais, begitu ia dipanggil, memiliki keterbatasan fisik. Tubuhnya pendek (ketika dewasa hanya setinggi dada adik-adiknya), hitam, rambut kumal, dan gemuk serta dempal. Berbeda sekali dengan keempat adiknya yang tampan-tampan dan cantik. Ia mungkin tidak memiliki kecantikan fisik yang didambakan oleh setiap lelaki, tetapi ia memiliki kecantikan hati yang luar biasa yang mungkin sebetulnya lebih dibutuhkan oleh semua lelaki.

Bagaimana tidak, Kak Lais dengan ikhlas meminta kepada mamak (ibu) nya untuk berhenti sekolah saja saat kelas 4 SD, demi melihat keempat adik tirinya bisa sekolah, karena ia tahu saat itu mamaknya tidak punya cukup uang untuk menyekolahkan kelima anaknya sekaligus. Dengan ketekunan kerjanya bersama mamak, akhirnya Lais berhasil memiliki ribuan hektar kebun strawberry yang sebelumnya sama sekali belum pernah ditanam oleh penduduk Lembah Lahambay. Dari kampong terpencil di pinggir hutan, Dalimunte akhirnya berhasil menjadi profesor di bidang fisika yang terkenal di seluruh dunia, dengan penelitian terbarunya tentang “Badai Elektromagnetik Antar Galaksi” yang akan menghantam planet ini sebelum kiamat. Ikanuri dan Wibisana meskipun beda jarak usianya satu tahun tetapi sering dianggap kembar, berhasil mendirikan bengkel mobil modifikasi dan akan membangun pabrik spare-part mobil sport, dan Yashinta si bungsu yang mendapat beasiswa S2 ke Belanda dan menjadi peneliti untuk konservasi ekologi, meneliti tentang burung Peregrin atau Alap-alap Kawah dan sejenisnya, serta menjadi kontributor foto untuk majalah National Geographic.

Keempat adiknya tergolong mudah dalam mencari jodoh. Bagaimana tidak, mereka secara fisik menarik, pandai, shaleh, bisa menempatkan diri dengan baik, dan tetap rendah hati. Sedangkan Kak Lais? Hingga usianya 40 tahun lebih, belum juga mendapatkan jodohnya. Kak Lais bukannya tidak peduli dengan omongan penduduk kampung, apalagi setelah dilintasi (ditinggal menikah lebih dulu) tiga kali oleh adik-adiknya, tetapi Kak Lais selalu mengatakan kepada Dalimunte bahwa Allah telah mengirimkan keluarga terbaik dalam hidupnya, dan itu sudah cukup. Ia menerima takdir Tuhannya dengan lapang dada, meski tak dipungkiri setiap habis shalat tahajjud ia sering menghabiskan waktu sendirian di lereng bukit, bernostalgia tentang adik-adiknya yang dulu nakal sekali sekarang sudah sukses semua, dan tentunya merenungi tentang hidupnya sendiri; memandangi kebun strawberry yang luas, menuggu hingga langit menyemburatkan cahayanya tanda subuh menjelang. Dalimunte lah yang sering menemani kakaknya disana, setiap dua bulan sekali kepulangannya dari luar negeri.

Hingga hari kematian Kak Lais tiba karena kanker paru-paru stadium IV yang telah disembunyikan dari adik-adiknya selama sepuluh tahun, Allah belum juga menurunkan jodohnya ke bumi. Tapi mamaknya yakin sekali bahwa Lais adalah bidadari surga.
Dan sungguh di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli (QS Al-Waqiah: 22),
Pelupuk mata bidadari-bidadari itu selalu berkedip-kedip bagaikan sayap burung indah. Mereka baik lagi cantik jelita (QS Ar-Rahman: 70),
Bidadari-bidadari surga, seolah-olah adalah telur yang tersimpan dengan baik (QS Ash-Shaffat: 49).

Maka, dalam epilog novel ini, Tere-Liye menulis:
"Dengarkanlah kabar gembira ini.
Wahai wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah ‘terpilih’ di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah), yakinlah, wanita-wanita shalehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur, kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar. Bidadari surga parasnya cantik luar biasa."

Jika di-rating dalam rentang 1 – 10, aku akan memberi nilai 9. Novel ini nyaris sempurna. Namun, ada beberapa kalimat awal dalam bab 39 (halaman 309) dan bab 44 (halaman 353) yang sedikit mengganggu alur cerita. Di bab 39, paragraf pertama, pengarang menulis seperti ini:
"Terus terang, mengungkit masa lalu Laisa bukanlah bagian yang menyenangkan. Tetapi tidak adil jika kalian tidak tahu ceritanya. Apalagi untuk mengerti utuh semua kisah ini. Mengerti betapa Kak Laisa tulus melakukan semuanya. Maka, dengan melanggar janjiku kepada keluarga mereka, ijinkanlah aku menceritakannya."
Dan di bab 44, sebanyak dua halaman, pengarang menulis tentang apa perannya dalam cerita di novel ini. Tere-Liye adalah saksi hidup atas peristiwa dalam keluarga mamak dan Laisa. Dan dia adalah salah satu penerima SMS mamak (selain keempat anaknya yang lain) yang mengabarkan tentang kondisi Laisa yang sedang kritis. Setelah dua halaman tersebut, pengarang kembali melanjutkan ceritanya dengan alur maju.

Agak janggal membaca novel seperti ini. Dimana sedang enak-enaknya menikmati alur cerita yang begitu indah, harus “terganggu” dengan fakta yang disampaikan pengarang yang mungkin sebenarnya tidak terlalu penting bagi pembaca. Misalnya, tentang apa hubungan pengarang dengan kisah yang ditulisnya, bagaimana perang batin dalam diri pengarang tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikisahkan dalam novel ini, dan sebagainya. Mungkin hal-hal tersebut bisa dituliskan pengarang dalam kata pengantar atau dalam ucapan terima kasihnya, bahwa novel ini diangkat dari kisah nyata, misalnya, lalu proses perjuangan yang dilalui pengarang selama menulis, dst, dan bukan dalam “isi” novelnya.

Overall, novel ini sangat layak diapresiasi! Di tengah situasi negara ini yang “dibuat” oleh media seolah-olah sudah sangat bobrok dan tidak bermoral, Tere-Liye dengan cerdas dan menyentuh mampu mengangkat kisah sebuah keluarga kecil yang mungkin keberadaannya tidak diperhitungkan di tanah Indonesia yang begitu luas ini.
Apalagi jika benar bahwa ini cerita nyata dan telah dibaca oleh ribuan bahkan jutaan pasang mata, tidaklah mustahil jika suatu saat hikmah dalam novel ini akan memberi perubahan besar terhadap Indonesia khususnya, karena masyarakat kita telah memahami pentingnya kerja keras, doa, cinta, semangat, pantang menyerah, dan kerja keras serta kerja keras lagi.
Judul Buku Bidadari-bidadari Surga
Penulis Tere-Liye
Penerbit Republika
Harga Rp ,-
SUMMARY
Ide ceritanya aku rasa sederhana saja, tentang pengorbanan seorang kakak (Laisa) demi kesuksesan keempat adik tirinya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta). Juga cinta, semangat, kerja keras, dan doa kepada Tuhan. Namun, Tere-Liye mengemasnya dengan begitu cantik, apik, menyentuh, dan sangat manusiawi. Deskripsinya tentang keindahan alam Lembah Lahambay yang dikelilingi batu cadas setinggi lima meter, Gunung Kendeng, sungai, hutan rimba, dan kebun strawberry nyaris sempurna. Pembaca seolah-olah menyaksikan sendiri panorama-panorama tersebut di depan matanya, persis menonton sebuah film dengan alur maju-mundur yang begitu rapat.

Dalam novel ini kita bisa belajar banyak hal, selain yang aku sebutkan di atas. Salah satunya adalah tentang takdir Tuhan, yaitu bahwa HIDUP, JODOH, REZEKI, dan MATI adalah sepenuhnya milik Allah. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa, tapi keputusan akhir tetaplah di tangan Allah.

Kak Laisa, seorang teladan dalam keluarga yang sudah terbiasa bekerja keras setelah babak (ayah) nya meninggal karena dimakan harimau Gunung Kendeng. Kak Lais, begitu ia dipanggil, memiliki keterbatasan fisik. Tubuhnya pendek (ketika dewasa hanya setinggi dada adik-adiknya), hitam, rambut kumal, dan gemuk serta dempal. Berbeda sekali dengan keempat adiknya yang tampan-tampan dan cantik. Ia mungkin tidak memiliki kecantikan fisik yang didambakan oleh setiap lelaki, tetapi ia memiliki kecantikan hati yang luar biasa yang mungkin sebetulnya lebih dibutuhkan oleh semua lelaki.

Bagaimana tidak, Kak Lais dengan ikhlas meminta kepada mamak (ibu) nya untuk berhenti sekolah saja saat kelas 4 SD, demi melihat keempat adik tirinya bisa sekolah, karena ia tahu saat itu mamaknya tidak punya cukup uang untuk menyekolahkan kelima anaknya sekaligus. Dengan ketekunan kerjanya bersama mamak, akhirnya Lais berhasil memiliki ribuan hektar kebun strawberry yang sebelumnya sama sekali belum pernah ditanam oleh penduduk Lembah Lahambay. Dari kampong terpencil di pinggir hutan, Dalimunte akhirnya berhasil menjadi profesor di bidang fisika yang terkenal di seluruh dunia, dengan penelitian terbarunya tentang “Badai Elektromagnetik Antar Galaksi” yang akan menghantam planet ini sebelum kiamat. Ikanuri dan Wibisana meskipun beda jarak usianya satu tahun tetapi sering dianggap kembar, berhasil mendirikan bengkel mobil modifikasi dan akan membangun pabrik spare-part mobil sport, dan Yashinta si bungsu yang mendapat beasiswa S2 ke Belanda dan menjadi peneliti untuk konservasi ekologi, meneliti tentang burung Peregrin atau Alap-alap Kawah dan sejenisnya, serta menjadi kontributor foto untuk majalah National Geographic.

Keempat adiknya tergolong mudah dalam mencari jodoh. Bagaimana tidak, mereka secara fisik menarik, pandai, shaleh, bisa menempatkan diri dengan baik, dan tetap rendah hati. Sedangkan Kak Lais? Hingga usianya 40 tahun lebih, belum juga mendapatkan jodohnya. Kak Lais bukannya tidak peduli dengan omongan penduduk kampung, apalagi setelah dilintasi (ditinggal menikah lebih dulu) tiga kali oleh adik-adiknya, tetapi Kak Lais selalu mengatakan kepada Dalimunte bahwa Allah telah mengirimkan keluarga terbaik dalam hidupnya, dan itu sudah cukup. Ia menerima takdir Tuhannya dengan lapang dada, meski tak dipungkiri setiap habis shalat tahajjud ia sering menghabiskan waktu sendirian di lereng bukit, bernostalgia tentang adik-adiknya yang dulu nakal sekali sekarang sudah sukses semua, dan tentunya merenungi tentang hidupnya sendiri; memandangi kebun strawberry yang luas, menuggu hingga langit menyemburatkan cahayanya tanda subuh menjelang. Dalimunte lah yang sering menemani kakaknya disana, setiap dua bulan sekali kepulangannya dari luar negeri.

Hingga hari kematian Kak Lais tiba karena kanker paru-paru stadium IV yang telah disembunyikan dari adik-adiknya selama sepuluh tahun, Allah belum juga menurunkan jodohnya ke bumi. Tapi mamaknya yakin sekali bahwa Lais adalah bidadari surga.
Dan sungguh di surga ada bidadari-bidadari bermata jeli (QS Al-Waqiah: 22),
Pelupuk mata bidadari-bidadari itu selalu berkedip-kedip bagaikan sayap burung indah. Mereka baik lagi cantik jelita (QS Ar-Rahman: 70),
Bidadari-bidadari surga, seolah-olah adalah telur yang tersimpan dengan baik (QS Ash-Shaffat: 49).

Maka, dalam epilog novel ini, Tere-Liye menulis:
"Dengarkanlah kabar gembira ini.
Wahai wanita-wanita yang hingga usia tiga puluh, empat puluh, atau lebih dari itu, tapi belum juga menikah (mungkin karena keterbatasan fisik, kesempatan, atau tidak pernah ‘terpilih’ di dunia yang amat keterlaluan mencintai materi dan tampilan wajah), yakinlah, wanita-wanita shalehah yang sendiri, namun tetap mengisi hidupnya dengan indah, berbagi, berbuat baik, dan bersyukur, kelak di hari akhir sungguh akan menjadi bidadari-bidadari surga. Dan kabar baik itu pastilah benar. Bidadari surga parasnya cantik luar biasa."

Jika di-rating dalam rentang 1 – 10, aku akan memberi nilai 9. Novel ini nyaris sempurna. Namun, ada beberapa kalimat awal dalam bab 39 (halaman 309) dan bab 44 (halaman 353) yang sedikit mengganggu alur cerita. Di bab 39, paragraf pertama, pengarang menulis seperti ini:
"Terus terang, mengungkit masa lalu Laisa bukanlah bagian yang menyenangkan. Tetapi tidak adil jika kalian tidak tahu ceritanya. Apalagi untuk mengerti utuh semua kisah ini. Mengerti betapa Kak Laisa tulus melakukan semuanya. Maka, dengan melanggar janjiku kepada keluarga mereka, ijinkanlah aku menceritakannya."
Dan di bab 44, sebanyak dua halaman, pengarang menulis tentang apa perannya dalam cerita di novel ini. Tere-Liye adalah saksi hidup atas peristiwa dalam keluarga mamak dan Laisa. Dan dia adalah salah satu penerima SMS mamak (selain keempat anaknya yang lain) yang mengabarkan tentang kondisi Laisa yang sedang kritis. Setelah dua halaman tersebut, pengarang kembali melanjutkan ceritanya dengan alur maju.

Agak janggal membaca novel seperti ini. Dimana sedang enak-enaknya menikmati alur cerita yang begitu indah, harus “terganggu” dengan fakta yang disampaikan pengarang yang mungkin sebenarnya tidak terlalu penting bagi pembaca. Misalnya, tentang apa hubungan pengarang dengan kisah yang ditulisnya, bagaimana perang batin dalam diri pengarang tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikisahkan dalam novel ini, dan sebagainya. Mungkin hal-hal tersebut bisa dituliskan pengarang dalam kata pengantar atau dalam ucapan terima kasihnya, bahwa novel ini diangkat dari kisah nyata, misalnya, lalu proses perjuangan yang dilalui pengarang selama menulis, dst, dan bukan dalam “isi” novelnya.

Overall, novel ini sangat layak diapresiasi! Di tengah situasi negara ini yang “dibuat” oleh media seolah-olah sudah sangat bobrok dan tidak bermoral, Tere-Liye dengan cerdas dan menyentuh mampu mengangkat kisah sebuah keluarga kecil yang mungkin keberadaannya tidak diperhitungkan di tanah Indonesia yang begitu luas ini.
Apalagi jika benar bahwa ini cerita nyata dan telah dibaca oleh ribuan bahkan jutaan pasang mata, tidaklah mustahil jika suatu saat hikmah dalam novel ini akan memberi perubahan besar terhadap Indonesia khususnya, karena masyarakat kita telah memahami pentingnya kerja keras, doa, cinta, semangat, pantang menyerah, dan kerja keras serta kerja keras lagi.

Al-Wala' Wal-Bara'

Judul Buku Al-Wala' Wal-Bara' 
Penulis Muhammad Bin Sa'id Al-Qahthani
Penerbit Era Intermedia
Harga Rp 95.000,00
SUMMARY
Tatkala seorang Muslim mengucapkan asyhadu an laa ilaha illaha (tiada Tuhan selain Allah), berarti ia telah memproklamasikan sikap hidupnya, baik kepada Allah Swt. maupun kepada sesama manusia, bahkan di hadapan seluruh makhluk di alam raya. Dalam ikrar syahadat tersebut, terdapat adat nafy berupa kata la dan itsbat berupa kata illa yang berarti menafikan dan mengukuhkan. 

Ini mengandung tuntutan dua sikap yang saling berlawanan: menolak dan menerima, cinta dan benci, menolong dan memusuhi, loyal dan antiloyal. 

Komitmen seorang Muslim kepada ikrar yang diucapkannya menuntut diwujudkannya sikap tersebut dalam realitas kehidupan; kepada siapa ia mempersembahkan cinta dan loyalitasnya dan kepada siapa pula ia menunjukkan kebencian dan antiloyalitasnya. 

Buku yang ditulis oleh salah satu aktivis dakwah yang luas wawasannya ini, membahas secara mendetail konsep wala' dan bara' dalam Islam.

Diawali dengan pembahasan tentang kalimat tauhid dan pengaruhnya dalam kehidupan seseorang, hal-hal yang membatalkan syahadat, definisi wala' dan bara', wali Allah dan wali setan, wala' dan bara' menurut ahli sunah wal jamaah, dan konsekuensi wala' dan bara', buku ini diakhiri dengan pembahasan tentang bagaimana aplikasi wala' dan bara' pada masa Nabi dan salafusaleh, juga pembahasan ihwal bagaimana aplikasinya pada masa sekarang. 

Semua dikupas dengan argumentasi yang padat dari ayat-ayat Al-Quran, hadits Nabi, dan sirah nabawiyah. Buku yang sangat berharga ini sangat dibutuhkan setiap Muslim agar tidak salah langkah dan salah arah dalam mengaktualisasikan keislamannya di tengah komunitas sosial, baik dengan sesama Muslim maupun dengan selainnya.
Judul Buku Al-Wala' Wal-Bara' 
Penulis Muhammad Bin Sa'id Al-Qahthani
Penerbit Era Intermedia
Harga Rp 95.000,00
SUMMARY
Tatkala seorang Muslim mengucapkan asyhadu an laa ilaha illaha (tiada Tuhan selain Allah), berarti ia telah memproklamasikan sikap hidupnya, baik kepada Allah Swt. maupun kepada sesama manusia, bahkan di hadapan seluruh makhluk di alam raya. Dalam ikrar syahadat tersebut, terdapat adat nafy berupa kata la dan itsbat berupa kata illa yang berarti menafikan dan mengukuhkan. 

Ini mengandung tuntutan dua sikap yang saling berlawanan: menolak dan menerima, cinta dan benci, menolong dan memusuhi, loyal dan antiloyal. 

Komitmen seorang Muslim kepada ikrar yang diucapkannya menuntut diwujudkannya sikap tersebut dalam realitas kehidupan; kepada siapa ia mempersembahkan cinta dan loyalitasnya dan kepada siapa pula ia menunjukkan kebencian dan antiloyalitasnya. 

Buku yang ditulis oleh salah satu aktivis dakwah yang luas wawasannya ini, membahas secara mendetail konsep wala' dan bara' dalam Islam.

Diawali dengan pembahasan tentang kalimat tauhid dan pengaruhnya dalam kehidupan seseorang, hal-hal yang membatalkan syahadat, definisi wala' dan bara', wali Allah dan wali setan, wala' dan bara' menurut ahli sunah wal jamaah, dan konsekuensi wala' dan bara', buku ini diakhiri dengan pembahasan tentang bagaimana aplikasi wala' dan bara' pada masa Nabi dan salafusaleh, juga pembahasan ihwal bagaimana aplikasinya pada masa sekarang. 

Semua dikupas dengan argumentasi yang padat dari ayat-ayat Al-Quran, hadits Nabi, dan sirah nabawiyah. Buku yang sangat berharga ini sangat dibutuhkan setiap Muslim agar tidak salah langkah dan salah arah dalam mengaktualisasikan keislamannya di tengah komunitas sosial, baik dengan sesama Muslim maupun dengan selainnya.

Riyadhus Shalihin

Judul Buku Riyadhus Shalihin
Penulis Imam An-Nawawi
Penerbit Penerbit Buku Islami
Harga Rp 60.000,00
SUMMARY
Kitab tampan untuk jadi panduan setelah Al-Qur'an,, kumpulan hadits shahih karangan Imam An-Nawawi :
"Taman Orang-Orang Soleh (Riyadhus Shalihin)"
sekarang bentuknya lebih mini, ukuran versi kantong, mudah2 dibawa. 
Udah punya Qur'an yang masuk di kantong, sekarang Hadits dong? ^__^
biar makin gaul dan tampan :D

buat bacaan sambil isi waktu luang dan langsung di praktikan, karena isinya panduan hidup, seperti adab makan, etika bepergian, adab berpakaian dll

Judul Buku Riyadhus Shalihin
Penulis Imam An-Nawawi
Penerbit Penerbit Buku Islami
Harga Rp 60.000,00
SUMMARY
Kitab tampan untuk jadi panduan setelah Al-Qur'an,, kumpulan hadits shahih karangan Imam An-Nawawi :
"Taman Orang-Orang Soleh (Riyadhus Shalihin)"
sekarang bentuknya lebih mini, ukuran versi kantong, mudah2 dibawa. 
Udah punya Qur'an yang masuk di kantong, sekarang Hadits dong? ^__^
biar makin gaul dan tampan :D

buat bacaan sambil isi waktu luang dan langsung di praktikan, karena isinya panduan hidup, seperti adab makan, etika bepergian, adab berpakaian dll

Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager

Judul Buku Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager
Penulis Dr. Muhammad Syafi'I Antonio, M.Ec
Penerbit Tazkia Multimedia & ProLM Centre
Harga Rp 99.000,00
SUMMARY
Buku yang berjudul "The Super Leader Super Manager", merupakan sebuah buku yang bisa dijadikan referensi untuk belajar lebih banyak mengenai kepemimpinan dan manajemen.

Keistimewaan buku terletak pada perpaduan antara pengetahuan modern dengan analisa terhadap pola kepemimpinan dan manajemen Muhammad SAW, hal ini berarti buku ini tidak hanya berbicara konsep/teori saja, melainkan aplikasi dilapangan yang telah konkrit dicontohkan oleh Muhammad SAW. 

Mungkin di luar banyak sekali buku-buku yang memberikan teori tentang cara memanajemen dan menjadi seorang pemimpin, namun pada kenyataannya teori tersebut sangat sulit sekali dilakukan. Banyak orang yang sulit untuk bisa menjadi seorang pemimpin.

Buku berangkat dari beberapa realitas di lapangan, yang pertama: banyaknya orang Islam yang meneladani Muhammad SAW lewat hadist-hadistnya, namun dipahami hanya secara tekstual dan hanya dalam bidang ritual saja. banyak umat islam yang mengaplikasikan teladan Muhammad SAW dengan tekstual, sehingga Islam terkesan tertinggal dan jumud. 

Yang kedua, ada juga realitas umat Islam yang menggunakan pengetahuan modern, namun tidak menyesuaikan dengan etika muslim. Sehingga menjadi seorang pebisnis dan ekonom yang kapitalis dan tidak peduli terhadap orang lain, politikus yang segala cara, penegak hukum yang hilang rasa "keadilannya" dsb. sehingga, dengan selesainya pembaca membaca buku ini, diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan pengetahuan modern namun tetap beretika islam.

Buku ini berisi kepemimpinan dan manajemen yang holistik dalam berbagai bidang, diantaranya adalah: dalam Bidang Hukum, bidang politik, bidang Ekonomi dan Bisnis, bidang Dakwah, Bidang hukum dan pertahanan, membangun motivasi diri dan personal leadership, dll.

Yang lebih menarik lagi, buku ini dilengkapi dengan statistik, tabel atau diagram yang mempermudah pembaca untuk memahami sejarah dan data yang ada. 

Selain itu, sejarah yang diungkap pun cukup menarik dengan analisa yang dikuatkan oleh bukti-bukti yang ada. tidak hanya menggunakan sejarah, namun juga didukung oleh ayat-ayat AQ, hadist-hadist shahih dan pendapat para ilmuwan. sehingga, kesimpulan yang didapatkan lebih konkrit dan meyakinkan.

Tidak lupa juga, di akhir buku ini ada sebuah perenungan yang membuat pembaca mengevaluasi diri, berdiam diri sejenak memikirkan apa yang telah dilakukannya selama ini apakah sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Nabi atau sebaliknya. namun, setelah melakukan penghayatan, ada sebuah motivasi yang membuat pembaca tergerak untuk segera berubah dan melaksanakan apa yang ada dalam buku tersebut.
Selamat membaca dan Menghayati!
Judul Buku Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager
Penulis Dr. Muhammad Syafi'I Antonio, M.Ec
Penerbit Tazkia Multimedia & ProLM Centre
Harga Rp 99.000,00
SUMMARY
Buku yang berjudul "The Super Leader Super Manager", merupakan sebuah buku yang bisa dijadikan referensi untuk belajar lebih banyak mengenai kepemimpinan dan manajemen.

Keistimewaan buku terletak pada perpaduan antara pengetahuan modern dengan analisa terhadap pola kepemimpinan dan manajemen Muhammad SAW, hal ini berarti buku ini tidak hanya berbicara konsep/teori saja, melainkan aplikasi dilapangan yang telah konkrit dicontohkan oleh Muhammad SAW. 

Mungkin di luar banyak sekali buku-buku yang memberikan teori tentang cara memanajemen dan menjadi seorang pemimpin, namun pada kenyataannya teori tersebut sangat sulit sekali dilakukan. Banyak orang yang sulit untuk bisa menjadi seorang pemimpin.

Buku berangkat dari beberapa realitas di lapangan, yang pertama: banyaknya orang Islam yang meneladani Muhammad SAW lewat hadist-hadistnya, namun dipahami hanya secara tekstual dan hanya dalam bidang ritual saja. banyak umat islam yang mengaplikasikan teladan Muhammad SAW dengan tekstual, sehingga Islam terkesan tertinggal dan jumud. 

Yang kedua, ada juga realitas umat Islam yang menggunakan pengetahuan modern, namun tidak menyesuaikan dengan etika muslim. Sehingga menjadi seorang pebisnis dan ekonom yang kapitalis dan tidak peduli terhadap orang lain, politikus yang segala cara, penegak hukum yang hilang rasa "keadilannya" dsb. sehingga, dengan selesainya pembaca membaca buku ini, diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan pengetahuan modern namun tetap beretika islam.

Buku ini berisi kepemimpinan dan manajemen yang holistik dalam berbagai bidang, diantaranya adalah: dalam Bidang Hukum, bidang politik, bidang Ekonomi dan Bisnis, bidang Dakwah, Bidang hukum dan pertahanan, membangun motivasi diri dan personal leadership, dll.

Yang lebih menarik lagi, buku ini dilengkapi dengan statistik, tabel atau diagram yang mempermudah pembaca untuk memahami sejarah dan data yang ada. 

Selain itu, sejarah yang diungkap pun cukup menarik dengan analisa yang dikuatkan oleh bukti-bukti yang ada. tidak hanya menggunakan sejarah, namun juga didukung oleh ayat-ayat AQ, hadist-hadist shahih dan pendapat para ilmuwan. sehingga, kesimpulan yang didapatkan lebih konkrit dan meyakinkan.

Tidak lupa juga, di akhir buku ini ada sebuah perenungan yang membuat pembaca mengevaluasi diri, berdiam diri sejenak memikirkan apa yang telah dilakukannya selama ini apakah sesuai dengan teladan yang diberikan oleh Nabi atau sebaliknya. namun, setelah melakukan penghayatan, ada sebuah motivasi yang membuat pembaca tergerak untuk segera berubah dan melaksanakan apa yang ada dalam buku tersebut.
Selamat membaca dan Menghayati!

Aminah The Greatest Love

Judul Buku Aminah The Greatest Love
Penulis
Abdul Salam Al-Asyri
Penerbit Pena
Harga Rp 80.000,00
SUMMARY
Keluarga adalah madrasah pertama di mana seorang anak menuntut ilmu, dan ibu merupakan guru pertamanya. Ibu yang mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Ibu pula yang sebagian besar membentuk karakter anaknya. Untuk itu, karakter setiap anak / setiap orang tentu tidak lepas dari peran dan karakter ibunya (juga ayahnya). Termasuk karakter Rasulullah Muhammad SAW.

Karakter Rasulullah SAW yang senantiasa menjadi teladan, tentu membuat kita berpikir bagaimana beliau dididik dan bagaimana karakter ibu beliau –Aminah-?

Dalam buku ini diceritakan tentang kisah Aminah sejak masa kecil yang sudah mulai dikagumi banyak orang karena berasal dari keturunan Bani Zaharah yang suci dan konon dekat dengan langit. Aminah yang yatim piatu diasuh oleh pamannya yang bernama Wuhaib, yang memiliki anak bernama Halah. Halah lah yang menjadi sahabat Aminah sejak kecil hingga mereka memasuki masa remaja. Mereka terbiasa bersama hingga akhirnya tidak tinggal serumah lagi karena Halah dipersunting oleh salah satu tokoh Quraisy, yaitu Abdul Muthalib.

Kisahnya berlanjut hingga Aminah menikah dengan salah satu putra Abdul Muthalib yang bernama Abdullah –seorang pria yang nyaris dikurbankan karena nadzar ayahnya-. Kemudian ditinggalkan oleh Abdullah ketika mengandung, lalu melahirkan Muhammad SAW, hingga Aminah mencapai usia akhir hayatnya dan harus meninggalkan Muhammad SAW menjadi yatim piatu. Semuanya dikisahkan dengan detail, menarik, dan menggugah emosi.

Dari buku ini kita dapat belajar banyak hal tentang bagaimana karakter Aminah yang begitu sabar dalam menghadapi setiap cobaan dalam kehidupannya, serta bagaimana cintanya ia terhadap Tuhan, terhadap keluarganya.

Buku ini mengharukan, menyenangkan, dan sangat menarik untuk dibaca. Meskipun buku ini dikhususkan untuk para wanita, tapi menarik pula untuk dibaca oleh para pria.

Ada satu kalimat menarik yang dikatakan Aminah kepada Abdullah setelah mereka melewati malam-malam menjadi pasangan suami istri: (kira-kira seperti ini kalimatnya)

“Aku bermimpi melihat sebuah cahaya yang sangat terang dari dalam dirimu masuk ke dalam diriku lalu cahaya itu keluar dari dalam diriku dan cahaya itu menerangi kegelapan ke segala penjuru”.
Judul Buku Aminah The Greatest Love
Penulis
Abdul Salam Al-Asyri
Penerbit Pena
Harga Rp 80.000,00
SUMMARY
Keluarga adalah madrasah pertama di mana seorang anak menuntut ilmu, dan ibu merupakan guru pertamanya. Ibu yang mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Ibu pula yang sebagian besar membentuk karakter anaknya. Untuk itu, karakter setiap anak / setiap orang tentu tidak lepas dari peran dan karakter ibunya (juga ayahnya). Termasuk karakter Rasulullah Muhammad SAW.

Karakter Rasulullah SAW yang senantiasa menjadi teladan, tentu membuat kita berpikir bagaimana beliau dididik dan bagaimana karakter ibu beliau –Aminah-?

Dalam buku ini diceritakan tentang kisah Aminah sejak masa kecil yang sudah mulai dikagumi banyak orang karena berasal dari keturunan Bani Zaharah yang suci dan konon dekat dengan langit. Aminah yang yatim piatu diasuh oleh pamannya yang bernama Wuhaib, yang memiliki anak bernama Halah. Halah lah yang menjadi sahabat Aminah sejak kecil hingga mereka memasuki masa remaja. Mereka terbiasa bersama hingga akhirnya tidak tinggal serumah lagi karena Halah dipersunting oleh salah satu tokoh Quraisy, yaitu Abdul Muthalib.

Kisahnya berlanjut hingga Aminah menikah dengan salah satu putra Abdul Muthalib yang bernama Abdullah –seorang pria yang nyaris dikurbankan karena nadzar ayahnya-. Kemudian ditinggalkan oleh Abdullah ketika mengandung, lalu melahirkan Muhammad SAW, hingga Aminah mencapai usia akhir hayatnya dan harus meninggalkan Muhammad SAW menjadi yatim piatu. Semuanya dikisahkan dengan detail, menarik, dan menggugah emosi.

Dari buku ini kita dapat belajar banyak hal tentang bagaimana karakter Aminah yang begitu sabar dalam menghadapi setiap cobaan dalam kehidupannya, serta bagaimana cintanya ia terhadap Tuhan, terhadap keluarganya.

Buku ini mengharukan, menyenangkan, dan sangat menarik untuk dibaca. Meskipun buku ini dikhususkan untuk para wanita, tapi menarik pula untuk dibaca oleh para pria.

Ada satu kalimat menarik yang dikatakan Aminah kepada Abdullah setelah mereka melewati malam-malam menjadi pasangan suami istri: (kira-kira seperti ini kalimatnya)

“Aku bermimpi melihat sebuah cahaya yang sangat terang dari dalam dirimu masuk ke dalam diriku lalu cahaya itu keluar dari dalam diriku dan cahaya itu menerangi kegelapan ke segala penjuru”.

The Great Leader of Umar Bin Al-Khatab

Judul Buku The Great Leader of Umar Bin Al-Khatab
Penulis Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Penerbit Al Kautsar
Harga Rp 145.000,00
SUMMARY
"Sungguh telah terdapat jurang pemisah antara generasi penerus umat Islam dengan masa Khulafaur Rasyidin. 
Banyak umat Islam yang lebih menaruh perhatian pada sejarah hidup para aktivis dakwah dibanding sejarah perjalanan hidup Khulafaur Rasyidin. 
Masa mereka sungguh kaya akan dimensi politik, pendidikan, ilmu pengetahuan, informasi, moral, ekonomi, pemikiran, jihad, dan fikih yang sangat kita butuhkan saat ini."


Buku ini menceritakan kisah hidup Khulafaur Rasyidin kedua, Umar bin Al Khattab, sejak masa sebelum masuk Islam hingga wafat beliau. Banyak terungkap ide, kecerdasan, keberanian, ketegasan, dan tindakan yang (atas seizin Allah) menjadikan Islam berkembang luas.

"Di antara umat-umat yang hidup sebelum kalian ada orang-orang yang diberi ilham dan memiliki kemampuan sepert nabi. Jika ada salah seorang di antara umatku, maka ia adalah Umar." -Rasulullah SAW-

PRIBADI UMAR BIN AL-KHATTAB 
Lahir pada tahun 13 pasca tahun gajah, warna kulitnya putih kemerah-merahan, wajahnya tampan, tangan dan kakinya berotot, posturnya tinggi besa seolah-olah sedang mengendarai kendaraan, suka menyemir rambut dan jenggotnya dengan bahan pewarna al-hinna, memiliki cambang yang panjang dan lebat. Kalau berjalan cepat, jika berbicara omongannya didengar, jika memukul pukulannya menyakitkan.

KEHIDUPAN DI MASA JAHILIYAH
Umar unggul di antara anak-anak Quraish lainnya karena pandai baca tulis, ketika itu orang yang pandai di bidang itu sangat minim. Ia dididik dengan keras oleh ayahnya, ia dibawa ke dunia yang keras, yakni dunia gembala.
Fase kehidupan Umar saat itu sangat keras. Ketika menjadi khalifah ia mengisahkan hal ini di hadapan kaum muslimin hingga Abdurrahman bin ‘Auf menegurnya karena menganggap Umar menghina dirinya sendiri, maka Umar menjelaskan bahwa kadang hatinya berkata bahwa ia adalah Amirul Mukminin maka siapa lagi yang lebih hebat darinya? Karenanya ia ingin mengenalkan pada jiwanya tentang hakikat dirinya yang sebenarnya.

Ia mahir di bidang olahraga, menekuji dunia perdagangan, menduduki posisi strategis di tengah kaum Quraish, dipercaya sebagai hakim untuk menyelesaikan sengketa di antara mereka, juga terkenal pandai dan cerdas. 
Umar terkenal sebagai orang yang bijaksana, bicaranya fasih, pendapatnya baik, kuat, penyantun, terpandang, argumentasinya kokoh, dan bicaranya jelas, menjadikannya duta/delegasi suku Quraish dan manjadi wakil yang membanggakan.
Umar pernah mencambuk hamba perempuannya yang masuk Islam hingga letih dan cambuk terjatuh dari tangannya. Ia dengan gigih mempertahankan segala sesatu yang telah menjadi tradisi, mempertahankan tradisi Quraish dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.
--to be continued--
Judul Buku The Great Leader of Umar Bin Al-Khatab
Penulis Prof. DR. Ali Muhammad Ash-Shalabi
Penerbit Al Kautsar
Harga Rp 145.000,00
SUMMARY
"Sungguh telah terdapat jurang pemisah antara generasi penerus umat Islam dengan masa Khulafaur Rasyidin. 
Banyak umat Islam yang lebih menaruh perhatian pada sejarah hidup para aktivis dakwah dibanding sejarah perjalanan hidup Khulafaur Rasyidin. 
Masa mereka sungguh kaya akan dimensi politik, pendidikan, ilmu pengetahuan, informasi, moral, ekonomi, pemikiran, jihad, dan fikih yang sangat kita butuhkan saat ini."


Buku ini menceritakan kisah hidup Khulafaur Rasyidin kedua, Umar bin Al Khattab, sejak masa sebelum masuk Islam hingga wafat beliau. Banyak terungkap ide, kecerdasan, keberanian, ketegasan, dan tindakan yang (atas seizin Allah) menjadikan Islam berkembang luas.

"Di antara umat-umat yang hidup sebelum kalian ada orang-orang yang diberi ilham dan memiliki kemampuan sepert nabi. Jika ada salah seorang di antara umatku, maka ia adalah Umar." -Rasulullah SAW-

PRIBADI UMAR BIN AL-KHATTAB 
Lahir pada tahun 13 pasca tahun gajah, warna kulitnya putih kemerah-merahan, wajahnya tampan, tangan dan kakinya berotot, posturnya tinggi besa seolah-olah sedang mengendarai kendaraan, suka menyemir rambut dan jenggotnya dengan bahan pewarna al-hinna, memiliki cambang yang panjang dan lebat. Kalau berjalan cepat, jika berbicara omongannya didengar, jika memukul pukulannya menyakitkan.

KEHIDUPAN DI MASA JAHILIYAH
Umar unggul di antara anak-anak Quraish lainnya karena pandai baca tulis, ketika itu orang yang pandai di bidang itu sangat minim. Ia dididik dengan keras oleh ayahnya, ia dibawa ke dunia yang keras, yakni dunia gembala.
Fase kehidupan Umar saat itu sangat keras. Ketika menjadi khalifah ia mengisahkan hal ini di hadapan kaum muslimin hingga Abdurrahman bin ‘Auf menegurnya karena menganggap Umar menghina dirinya sendiri, maka Umar menjelaskan bahwa kadang hatinya berkata bahwa ia adalah Amirul Mukminin maka siapa lagi yang lebih hebat darinya? Karenanya ia ingin mengenalkan pada jiwanya tentang hakikat dirinya yang sebenarnya.

Ia mahir di bidang olahraga, menekuji dunia perdagangan, menduduki posisi strategis di tengah kaum Quraish, dipercaya sebagai hakim untuk menyelesaikan sengketa di antara mereka, juga terkenal pandai dan cerdas. 
Umar terkenal sebagai orang yang bijaksana, bicaranya fasih, pendapatnya baik, kuat, penyantun, terpandang, argumentasinya kokoh, dan bicaranya jelas, menjadikannya duta/delegasi suku Quraish dan manjadi wakil yang membanggakan.
Umar pernah mencambuk hamba perempuannya yang masuk Islam hingga letih dan cambuk terjatuh dari tangannya. Ia dengan gigih mempertahankan segala sesatu yang telah menjadi tradisi, mempertahankan tradisi Quraish dengan segenap kemampuan yang dimilikinya.
--to be continued--
 
2012 Yaaquut Book Store | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code